Mumtazah Blog

Kelak tinta orang yang berilmu akan ditimbang dengan darah orang yang mati syahid. Ternyata, tinta orang yang berilmu mengungguli darah syuhada_(Imam Ghozali)




Allah SWT memerintahkan pada setiap hamba-Nya untuk berdo’a. Dengan berdo’a akan semakin mendekatkan kita kepa Allah serta akan senantiasa mendapat perlindungannya. Jika kita menginginkan sesuatu maka senantiasa iringilah dengan do’a. Karena dengan sekedar berusaha saja tidak cukup. Maka iringilah usaha dengan untaian do’a.
                Do’a yang tulus pasti di perkenankan oleh Allah, kkalaupun Allah menangguhkan do’a-do’a itu, tentulah Dia tidak akan mengabaikannya. Berdo’a bukan pidato, sehingga terasa permohonan yang di panjatkan bagaikan laporan di hadapan Tuhan, disampaikan dengan bangga dan panjang lebar. Allah SWT memerintahkan kepada kita agar “Bermohonlah dengan rasa rendah diri dan dengan suara yang lembut.” (QS, Al-Isra’: 55). Rosulullah tidak pernah memerangi suatu kaum kecuali terhadap mereka yang memerangi umat Islam secara fisik. Seorang sufi besarAbdul Qadir Jailani menagatakan : “Jangan salahkan Allah bila do’a tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu.” (QS. Alam Nasyroh: 5-6) Berdo’alah terus tanpa putus asa, karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Jika datang satu kesulitan maka akan datang dua kemudahan. Jika apa yang di mohonkan tak kunjung dikabulkan, janganlah merasa rugi dan sia-sia. Menurut Abdul Qadir Jailani, Nabi pernah bersabda “Pada hari kebangkitan ada yang terheran-heran melihat ganjaran yang ia rasakan tak pernaha dilakukannya.” Ketika itu disampaikan kepadanya : “Inilah do’a-do’amu di dunia yang dulu tidak dikabulkan.”  Maka, jangan tinggalkan kekuatan do’a.



Menumbuhkan kesadaran pentingnya berdo’a :

1.   Berdo’a adalah perintah Allah SWT dan upaya untuk menghindarkan diri dari sikap sombong.
Dan Allah berfirman : “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang yang menyombongkan diri daripada menyembah-Ku, akan masuk dalam neraka jahannam dalam keadaan hina-dina.” (Al-Mukmin : 60)
2.       Berdo’a adalah suatu bentuk ibadah. Sabda Rosulullah SAW, “Do’a itu intinya ibadah.” Bahkan shalatpun pada dasarnya adalah rangkaian dari do’a-do’a. Dengan berdo’a seorang hamba akan senantiasa dekat kepada-Nya dan menjaga diri agar senantiasa dekat dengan-Nya serta berada di jalan kebenaran. “ Apabila hamba-Ku bertanya mengenai dzat-Ku, maka jawablah bahwa Aku amat dekat. Aku senantiasa menerima permohonan orang yang berdo’a apabila mereka memohon kepada-ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”  (Al-Baqarah : 186)
3.       Do’a adalah senjata orang beriman, maka pergunakanlah do’a dalam mengahadapi segala macam cobaan dan rintangan hidup. Hanya dengan kekuatan do’a lah suatu masalah yang mustahil terselesaikan bisa diatasi. Sebab Allah maha kuasa dan maha menghendaki atas segala sesuatu.
4.       Berdo’a akan mampu meredakan keresahan hati, jiwa yang kalut dan kesedihan hdup serta mendatangkan pahala bagi yang melakukannya secara sungguh-sungguh dan hati yang ikhlas.
5.       Berdo’a mampu menumbuhkan semangat juang dan dilandasi keridha’an Allah SWT.

Lantas, Bagaimanakah denagn adab berdo’a? Berikut diantaranya adab-adab berdo’a :

1.   Memilih waktu dan tempat yang sesuai. Lebih baik lagi memperbanyak do’a di bulan suci Ramadahan, hari jum’at terutama di antara dua khutbah, di waktu tengah malam serta di Masjidil Haram di Makkah.
2.    Menghadap muka kearah kiblat dan menadahkan kedua tangan tinggi-tinggi serta menyapu tangan ke muka selepas selesai berdo’a.
3.    Merendahkan dan menghaluskan suara serta tidak di ucapkan seperti nyanyian.
4.    Berdo’alah denagn posisi tenang dan penuh rasa rendah diri, khusu’ serta selalu mengaharap untuk dikabulkan. Jangan berputus asa untuk selalu berdo’a meskipun Allah belum mengabulkan.
5.    Bertaubatlah sebelum berdo’a.
6.    Berdo’a dalam keadaan suci.
7.    Hendaklah memuliakan nama Allah dengan selalu memuji-Nya.
8.  Biasakan untuk berdo’a setiap melakukan berbagai aktifitas seperti hendak tidur, makan, keluar rumah dan seterusnya.
Wallohua’lam bissowab_ Semoga bermanfaat. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Muslimah Mumtazzah

Seorang muslim haruslah senantiasa menjaga kehormatannya dan memelihara rasa malu karena hal itu bagian dari iman yang menjadi aqidah dan pedoman hidupnya. Malu dan iman bagian yang tidak terpisahkan. Apabila yang satu hilang maka yang lainnya ikut hilang.

Pos Populer

Pengikut

inspiration

Wanita-wanita yang tegar di hadapan Allah merasa bahagia ketika menerima berbagai bentuk kehilangan. karena sesungguhnya tidak ada yang hilang kecuali Allah menggantinya dengan yang lebih baik_

Cahaya Hati

Carilah dirimu dalam keberuntungan,
bukan dalam penyesalan dan kesedihan...
La Tahzan... "Innalloha ma'ana_"
Go go go Semangattt!!!

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

mouse