Allah
SWT memerintahkan pada setiap hamba-Nya untuk berdo’a. Dengan berdo’a akan
semakin mendekatkan kita kepa Allah serta akan senantiasa mendapat
perlindungannya. Jika kita menginginkan sesuatu maka senantiasa iringilah
dengan do’a. Karena dengan sekedar berusaha saja tidak cukup. Maka iringilah
usaha dengan untaian do’a.
Do’a yang tulus pasti di
perkenankan oleh Allah, kkalaupun Allah menangguhkan do’a-do’a itu, tentulah
Dia tidak akan mengabaikannya. Berdo’a bukan pidato, sehingga terasa permohonan
yang di panjatkan bagaikan laporan di hadapan Tuhan, disampaikan dengan bangga
dan panjang lebar. Allah SWT memerintahkan kepada kita agar “Bermohonlah
dengan rasa rendah diri dan dengan suara yang lembut.” (QS, Al-Isra’: 55).
Rosulullah tidak pernah memerangi suatu kaum kecuali terhadap mereka yang
memerangi umat Islam secara fisik. Seorang sufi besarAbdul Qadir Jailani
menagatakan : “Jangan salahkan Allah bila do’a tak dikabulkan dan jangan
pula menggerutu atau jemu.” (QS. Alam Nasyroh: 5-6) Berdo’alah terus tanpa
putus asa, karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Jika
datang satu kesulitan maka akan datang dua kemudahan. Jika apa yang di mohonkan
tak kunjung dikabulkan, janganlah merasa rugi dan sia-sia. Menurut Abdul Qadir
Jailani, Nabi pernah bersabda “Pada hari kebangkitan ada yang terheran-heran
melihat ganjaran yang ia rasakan tak pernaha dilakukannya.” Ketika itu disampaikan
kepadanya : “Inilah do’a-do’amu di dunia yang dulu tidak dikabulkan.” Maka, jangan tinggalkan kekuatan do’a.
Menumbuhkan kesadaran pentingnya berdo’a :
1. Berdo’a adalah perintah Allah SWT dan upaya
untuk menghindarkan diri dari sikap sombong.
Dan Allah berfirman : “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku
perkenankan bagimu, sesungguhnya orang yang menyombongkan diri daripada
menyembah-Ku, akan masuk dalam neraka jahannam dalam keadaan hina-dina.”
(Al-Mukmin : 60)
2.
Berdo’a adalah suatu bentuk ibadah. Sabda
Rosulullah SAW, “Do’a itu intinya ibadah.” Bahkan shalatpun pada
dasarnya adalah rangkaian dari do’a-do’a. Dengan berdo’a seorang hamba akan
senantiasa dekat kepada-Nya dan menjaga diri agar senantiasa dekat dengan-Nya
serta berada di jalan kebenaran. “ Apabila hamba-Ku bertanya mengenai
dzat-Ku, maka jawablah bahwa Aku amat dekat. Aku senantiasa menerima
permohonan orang yang berdo’a apabila mereka memohon kepada-ku dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Al-Baqarah : 186)
3.
Do’a adalah senjata orang beriman, maka
pergunakanlah do’a dalam mengahadapi segala macam cobaan dan rintangan hidup.
Hanya dengan kekuatan do’a lah suatu masalah yang mustahil terselesaikan bisa
diatasi. Sebab Allah maha kuasa dan maha menghendaki atas segala sesuatu.
4.
Berdo’a akan mampu meredakan keresahan hati,
jiwa yang kalut dan kesedihan hdup serta mendatangkan pahala bagi yang
melakukannya secara sungguh-sungguh dan hati yang ikhlas.
5.
Berdo’a mampu menumbuhkan semangat juang dan dilandasi
keridha’an Allah SWT.
Lantas, Bagaimanakah denagn adab berdo’a? Berikut diantaranya adab-adab
berdo’a :
1. Memilih waktu dan tempat yang sesuai. Lebih baik
lagi memperbanyak do’a di bulan suci Ramadahan, hari jum’at terutama di antara
dua khutbah, di waktu tengah malam serta di Masjidil Haram di Makkah.
2.
Menghadap muka kearah kiblat dan menadahkan
kedua tangan tinggi-tinggi serta menyapu tangan ke muka selepas selesai
berdo’a.
3.
Merendahkan dan menghaluskan suara serta tidak
di ucapkan seperti nyanyian.
4.
Berdo’alah denagn posisi tenang dan penuh rasa
rendah diri, khusu’ serta selalu mengaharap untuk dikabulkan. Jangan berputus
asa untuk selalu berdo’a meskipun Allah belum mengabulkan.
5.
Bertaubatlah sebelum berdo’a.
6.
Berdo’a dalam keadaan suci.
7.
Hendaklah memuliakan nama Allah dengan selalu
memuji-Nya.
8. Biasakan untuk berdo’a setiap melakukan berbagai
aktifitas seperti hendak tidur, makan, keluar rumah dan seterusnya.
Wallohua’lam bissowab_ Semoga bermanfaat. Amin.

0 komentar:
Posting Komentar