Saat ini dunia berada dalam kondisi yang fana hingga mampu menyesatkan penghuninya. Insan
lalai akan kewajiban kepada Rabbnya, lupa akan hak Allah yakni untuk bertaqwa kepadaNya.
Bertaqwa berarti memelihara aturan-aturan Allah dengan mengikuti langkah Rosulullah SAW
baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Sudah sepatutnya kita sebagai hamba Allah yang taat bersyukur atas apa yang kita peroleh serta bersabar atas berbagai cobaan yang kita alami. Allah yang menciptakan kita dan hanya kepadaNya lah kita kembali.
Allah yang memberikan kita nikmat, akal dan pemahaman serta memberikan sarana untuk menerima dan mengambil dariNya. Seandainya Dia menghalangi kita dari rahmatNya sebentar saja, pasti kita akan mengalami hal
yang berbeda.
Allah SWT menginginkan agar kita menjadi seorang hamba yang mewujudkan segala macam makna ibadah. Dia menghendaki kita menjadi hamba yang tunduk lagi merendahkan diri kepadaNya dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kita juga wajib bersyukur atas nikmatNya yang telah di berikan kepada kita. Apakah kita tidak malu apabila mengganti segala nikmatNya dengan kekufuran???
Ironisnya kaum Muslimin justru kebanyakan ingkar terhadap perintah Allah. Bahkan dengan penuh kesadaran mereka melanggar aturan-aturan Allah. Allah menetapkan hak yang wajib dikerjakan oleh hambaNya. Dan Allah mengetahui benar akan kemampuan kita.
Dia tidak menjadikan kesusahan, kesempitan ,tidak pula
kesulitan selama kita berusaha untuk bertaqwa kepadaNya. Sesuai dengan firman Allah: “ Maka bertaqwalah kalian kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian.”
Lantas, Bagaimana menjadi orang yang benar-benar bertaqwa kepada Allah??? Haruskah kita lepas total dari urusan dunia dan berpihak untuk ibadah kepada Allah saja??? Hidup ini seperti neraca, harus ada keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Jangan sampai kita mudah terhasut oleh godaan syetan. Namun realita sekarang, remaja misalnya, mereka lebih senang mendengarkan musik dari pada mendengarkan pengajian atau shalawat ,mereka juga lebih suka membaca novel dari pada Al-Qur’an.
Kebanyakan orang sulit untuk menjalankan perintah Allah. Sebenarnya mudah, namun manusia mudah terjebak alur syetan dan jurang nafsu. Dengan demikian kita harus memiliki tanjakan-tanjakan
yang harus di lalui agar menjadi insane yang bertaqwa. Diantaranya memilih sesuatu yang berat dengan meninggalkan hura-hura dan kesenangan belaka, memilih diam dan meninggalkan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya. Tidak dapat di pungkiri bahwa manusia tidak selalu baik, benar dan sempurna.Untuk itu kita perlu memiliki modal
taqwa. “Barang siapa yang memiliki
modal taqwa maka lisannya malas untuk mengatakan bahwa ia telah beruntung
di dalam agamanya. Begitu juga sebaliknya, barangsiapa yang memiliki modal dunia maka lisannya malas untuk mengatakan bahwa ia rugi dalam agamanya.”
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi mumtaz readers, dan semoga kita semua menjadi insan yang lebih bertaqwa kepada Allah. Amin…
Wallahua’lamBissowab.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi mumtaz readers, dan semoga kita semua menjadi insan yang lebih bertaqwa kepada Allah. Amin…
Wallahua’lamBissowab.